Ad Code

Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menanggapi soal pasukan Formed Police Unit (FPU) VIII yang tertahan di Bandara Al-Fashir Sudan karena dituduh menyelundupkan senjata. Tito mempertanyakan tuduhan penyelundupan tersebut.

“Amunisi untuk apa diselundupkan? Di Indonesia cukup amunisi. Kita punya Pindad, perusahaan sendiri,” kata Tito di PTIK, Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2017).

Tito menjelaskan koper milik FPU VIII berjumlah 141 koper dan sudah diperiksa sejak tanggal 19 Januari lalu. Lalu pada saat di bandara, ada koper lain yang sudah ada sebelum pasukan FPU VIII dari Indonesia datang.

“Kontainernya dihitung 141, tetap sama. Lalu masuk X-Ray. Koper itu masuk ada identitasnya. 10 Meter dari koper itu ada tumpukan jenis berbeda. Itu bukan milik kita,” ujarnya.

Untuk memulangkan para pasukan RI itu, Polri mengirim personel ke Sudan untuk memberi bantuan hukum. “Malam ini tim bantuan berangkat ke sana berikan bantuan hukum. Termasuk kepada otoritas PBB dan otoritas Sudan,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, Mengutip sumber pemerintahan di North Darfur, Sudanese Media Centre menyebut penangkapan itu terkait upaya penyelundupan senjata dan amunisi serta sejumlah mineral berharga.

Disebutkan senjata dan amunisi yang diselundupkan termasuk 29 pucuk senapan Kalashnikov, empat senjata api, 6 senjata tipe GM3 dan 61 pistol berbagai jenis, serta sejumlah besar amunisi. UNAMID dilaporkan masih melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden itu.



from Forum Halo Dunia http://ift.tt/2jdmQla
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu