Dikutip Leftlanenews, Minggu (22/1/2017), kedua brand ternama ini memang sudah menjalin kerjasama pengadaan komponen selama hampir satu dekade. Keduanya difokuskan pada part individu masing-masing, yang biasanya tidak pernah dilihat langsung oleh pemilik.
Strategi ini dilakukan untuk memaksimalkan identitas individu masing-masing merek.
"Ini belum sepenuhnya dimanfaatkan, saat ini memang ada pembicaraan dan kami sedang membahas bersama-sama untuk bisa memproduksi sparpart bersama," kata BMW purchasing head Markus Duesmann.
Sebagai catatan, BMW dan Daimler memang pernah membicarakan untuk bisa melahirkan teknologi hybrid bersama-sama. Namun proyek ini belum terealisasi, karena terjadi krisis pada 2008-2009 lalu. (lth/rgr)
0 Comments