Petai menjadi salah satu kebutuhan pangan yang saat ini tengah naik daun. Permintaan petai tersebut kian melambung. Celakanya, saat ini sedang tidak musim panen raya.
Akibatnya, harga petai di pasaran melangit. Bayangkan, untuk sepotong petai harganya di pasaran mencapai Rp 3 ribu. Dalam satu keris itu rata-rata terdapat 10 – 14 biji.
Dengan begitu, untuk satu biji petai kini dihargai Rp 300. Meski harganya mahal, ternyata konsumen yang membeli justru tidak berkurang dan malah bertambah. ‘’Barangnya sedikit, harga petai jadi naik,’’ ujar Unawiyah, salah satu pedagang petai di Pasar Genteng I, kemarin.
Dia mengatakan, jika harga petai menjadi naik karena memang tidak dalam musim panen raya. Itu juga ditambah dengan cuaca yang terus diguyur hujan. ‘’Karena petai itu enak kalau dimasak. Apalagi kalau musim hujan,’’ paparnya.
Sebagai menu hidangan, petai memang tengah dicari dan menjadi primadona saat ini. Tingkat konsumsi petai malah tidak menurun. ‘’Harga sekarang tiap keris (buah, red) Rp 3 ribu, tapi waktu kupatan (tujuh hari Lebaran, red) harganya Rp 4 ribu,’’ terangnya.
Menurut Unawiyah, harga petai memang sedang naik karena stok barang menipis. Normalnya, harga petai separo dari harga saat ini. ‘’Harga petai normalnya 10 keris itu Rp 15 ribu, kalau sekarang Rp 30 ribu,’’ paparnya.
Harga Rp 30 ribu untuk 10 buah itu berlaku untuk petai yang biasa. Sebab, menurut Unawiyah, petai yang harganya lebih mahal juga ada. ‘’Ada yang Rp 35 ribu untuk 10 keris. Karena isinya gede-gede dan kualitasnya bagus,’’ paparnya.
Dia menyebut, permintaan petai di pasaran memang tinggi. Terbukti, setiap kali ada barang datang, maka dalam waktu yang tidak lama petai tersebut ludes terjual. ‘’Petai yang ada sekarang dari Banyuwangi. Ini berasal dari Blokagung,’’ sebutnya
The post Hargai Petai Di Pasaran Begitu Melangit appeared first on HALO DUNIA.
0 Comments