Ad Code

Ratusan Bus dan Kapal Pesiar Kertas Parkir Di Museum Angkut – Museum Angkut+ Movie Star

Rabu (22/3) pagi, ratusan Kapal Pesiar dan Bus tampak memadati area Buckingham yang terletak di Museum Angkut, Batu. Ya, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Museum Angkut yang ke-3, pihak manajemen museum alat transportasi terbesar di Indonesia tersebut mengadakan sebuah challenge atau kompetisi paper craft atau kerajinan tangan yang terbuat dari kertas. Paper craft ini berbentuk miniatur Bus dan Kapal Pesiar.

Peserta kompetisi yang baru pertama kali diadakan di Museum Angkut tersebut diikuti oleh ratusan anak-anak TK dan siswa Sekolah Dasar se-Malang Raya. Ada sekitar 172 peserta yang terbagi menjadi dua kategori. Pertama kategori junior, para peserta dari anak-anak TK diminta membuat keterampilan berupa miniatur Bus, dan kedua kategori senior, siswa-siswi sekolah dasar yang diminta membuat miniatur kapal pesiar.

Bahan-bahan utama berupa pola sudah disediakan oleh pihak penyelenggara, jadi peserta hanya diminta merangkainya, ini sesuai penuturan ketua panitia pelaksana, Andik Fijayanto. “ Nantinya peserta akan menggunting, menempel, dan melipat sehingga rangkaian dari pola tersebut menjadi sebuah miniatur Bus dan Kapal,” jelas pria yang juga sebagai staf Museum Angkut tersebut.

Pihak penyelenggara berharap dengan adanya kompetisi paper craft ini, anak-anak usia sekolah dasar dan TK sudah terbiasa dengan kreatifitas berbahan kertas, dan mengenal alat transportasi yang ada di Museum Angkut.

Tidak hanya paper craft yang dilombakan oleh panitia, mereka juga membuat sebuah kompetisi bertajuk : Perahu Kluthuk Competition. Adapun kompetisi ini diselenggarakan di hari berikutnya, yaitu pada hari Kamis (23/3) pagi, yaitu mulai pukul 08.00 – 12.00 wib, dan bertempat di area Pasar Apung.

Perahu Kluthuk Competitiion diikuti oleh puluhan siswa SMP, SMA, dan umum. Para peserta diwajibkan membuat sebuah perahu kluthuk yang berpenggerak uap. Seperti karya Krisna, salah satu peserta dari Pujon, kabupaten Malang, dia datang dengan satu orang temannya membawa sebuah perahu bernama “ Glamour “. Glamour merupaka perahu yang terbuat dari recycle atau barang bekas kaleng minuman bersoda yang dia gabungkan dengan bahan-bahan lain sehingga menjadi sebuah perahu yang unik dan apik. “ Saya datang dengan teman saya. Kali ini kami membangung sebuah perahu kluthuk terbuat dari recycle botol minuman. Nantinya perahu ini bergerak dengan dorongan uap yang keluar dari sedotan yang kita rangkaikan dari atas perahu,” jelas Krisna sambil menunjukkan Glamour, perahu kluthuk karyanya.

Selain Krisna, ada juga peserta dari SMP Raden Fatah dan SMP Muhammadiyah 8 Kota Batu. Para peserta rata-rata baru kali ini mengikuti lomba membuat dan merangkai perahu kluthuk bertenaga uap. Seperti penuturan Nasir, bapak 3 orang anak ini datang dengan keluarganya untuk mengikuti lomba perahu kluthuk yang diselenggarakan oleh Museum Angkut. Nasir mengatakan bahwa kegiatan semacam ini berguna untuk menumbuhkan kreatifitas anak, juga untuk melestarikan mainan tradisional agar tidak tergerus dengan pesatnya perkembangan teknologi dan digital.

Setelah mereka rakit dan rangkai, perahu-perahu tersebut mereka uji coba dan adu kecepatan serta fungsinya di atas air. Ternyata tidak sedikit dari perahu-perahu itu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hanya ada beberapa perahu saja yang bergerak meski sangat pelan.(AiR)

Prahu Klutuk com

The post Ratusan Bus dan Kapal Pesiar Kertas Parkir Di Museum Angkut – Museum Angkut+ Movie Star appeared first on HALO DUNIA.



from HALO DUNIA http://ift.tt/2rZJKFF
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu